Translate

Sabtu, 25 Mei 2013

MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER JANTUNG


MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

SISTEM KARDIOVASKULER
JANTUNG

OLEH :
KELOMPOK IV

JULIANTO PANDIN                      :  H411 11 319
RAHMAT HASPULLAH               :  H411 11 306
HASBIAH                                          :  H411 11 285
A.R PRATIWI HASANUDDIN     :  H411 11 902



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR




Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan-Nyalah dan perkenaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sistem Kardiovaskuler Jantung”.
Namun seperti kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak. Demikian halnya dengan makalah ini, oleh karena itu kami membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca sekalian. Terima kasih.









                                                                        Makassar, Februari 2013



                                                                                    Penyusun















SISTEM KARDIOVASKULER JANTUNG

A.      PENDAHULUAN
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
1.    Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.
2.    Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.
3.    Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.
1.    JANTUNG
Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah satu indikator kehidupan.
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung orang dewasa berkisar 250-300 gr.
Ø Struktur Jantung
a.      Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung, dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis, memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan viseral yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung, antara lapisan parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :
1. Epikardium ( lapisan terluar )
2. Myocardium ( lapisan tengah )
3. Endocardium ( lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous perikardium. Lapisan luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa jantung dan bersifat involunter. Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup jantung. Endocardium bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh besar jantung.
b.      Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel inferior.
Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
1.    Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2 cm.
2.    Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebut trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.
3.    Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui empat vena pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.
4.    Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa darah keseluruh tubuh.
Tekanan normal di ruang-ruang jantung:
• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )              
c.       Struktur Katup-katup Jantung
Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat jantung kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara membuka dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.
1.    Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel.
Katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih rendah dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi dan corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah daun katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2.    Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh.
2.    PEMBULUH DARAH
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
1.    Arteri
            Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi keseluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil pada diastol.
2.    Arteriola
            Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu utama resistensi/ tahanan aliran darah, perubahan diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
3.    Kapiler
            Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung.
            Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
4.    Venula
            Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
5.    Vena
            Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
3.    SIRKULASI  JANTUNG
            Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.\
Ø Sisrkulasi Pulmonal
1.      Hanya mengalirkan darah ke paru.
2.      Hanya berfungsi untuk paru.
3.      Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4.      Hanya sedikit mengalami tahanan.
5.      Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.
Ø Sirkulasi Sistemik
1.      Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2.      Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3.      Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4.      Banyak mengalami tahanan.
5.      Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava jantung → jantung.
Ø Sirkulasi Koroner
            Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
            Aliran darah koroner meningkat pada :
1.      Peningkatan aktifitas
2.      Jantung berdenyut
3.      Rangsang sistem saraf simpatis
4.    OTOT JANTUNG
-          Secara anatomi mirip dengan otot rangka (otot lurik)
-          Secara fisiologi bekerja seperti halnya otot polos
-          Otot jantung kaya akan mitokondria → sejumlah 25-35 % sel jantung (dibandingkan hanya 2 % untuk otot rangka)
-          Konsekuensi → resisten terhadap kelelahan
-          Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+
5.    JANTUNG SEBAGAI POMPA
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system sirkulasi darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atrium) sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama ventrikel memompa.
Ventrikel berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke paru-paru, dan ventrikel kiri mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fasa ini disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa) setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole. Kontraksi jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian peristiwa elektrik dengan koordinasi yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan normal berawal dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di simpul SinoAtrial (SA) kemudian melewati serabut otot atrial menuju simpul AtrioVentrikular (AV) lalu menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir pada serabut Purkinje yang mengaktifkan serabut otot ventrikel.
Jantung adalah otot yang berfungsi sebagai pompa yang mempertahankan tekanan darah dan aliran darah melalui paru-paru dan seluruh bagian tubuh. jantung memompa sekitar 100.000 kali dan mengirimkan darah 7200 liter perharinya.
6.    SISTEM PENGHANTARAN IMPULS JANTUNG, PENYEBARAN IMPULS DAN SUPLAI DARAH KE OTOT JANTUNG
Hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung. Sistem ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut saraf tertentu yaitu sinoatrial node (SA node), atrioventrikular node (AV Node), atrioventrikular bundle (AV bundle, dan serabut penghubung terminal (serabut purkinje).
Impuls untuk kontraksi timbul melalui depolarisasi spontan pada jaringan khusus yang terletak di dekat tempat masuk vena cava superior ke dalam atrium kiri (nodus sinu-atrial) yang merupakan pemacu (pacemaker) jantung.
Sinoatrial node (SA node) atau Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava superior. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 per menit), dan ventrikel (20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.
Nodus ini merupakan pendahulu dari kontraksi jantung. Dari sini impuls diteruskan ke atrioventrikular node (Syaifuddin, 2002). Impuls ini berjalan melalui kedua atrium secara konsentris (dimungkinkan oleh serabut-serabut otot yang bercabang).
Nodus atrioventrikular (nodus A-V) atau Atrioventrikular node susunannya sama seperti sino atrial node berada di dalam septum atrium di dekat muara sinus koronarius.
Impuls menjalar di sepanjang pita serabut Purkinje pada atrium menuju nodus A-V. Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventricular.
Atrioventrikular bundle (AV bundle) atau berkas atrioventrikular (berkas A-V atau berkas His) adalah sekelompok besar serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel. Berkas ini dibagi menjadi dua percabangan berkas kanan dan kiri. Percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. Serabut bercabang menjadi serabut-serabut Purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk memperpanjang impuls. Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.
Berkas His (berkas AV menyatu dengan nodus AV) membentuk tempat pacemaker lain. Dalam hal nodus SA tidak berfungsi, berkas His dapat mengawali dan mempertahankan denyut jantung dengan kecepatan 40-60 denyut per menit.
Mulai dari berkas AV berjalan ke arah depan, pinggir posterior dan pinggir bawah pars membranasea septum interventrikulare pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus. Rangsangan terhenti 1/10 detik, selanjutnya menuju apeks kordiks dan bercabang dua. Dua cabang itu adalah Pars septalis dekstra berlanjut ke arah berkas AV di dalam pars muskularis septum interventrikulare menuju ke dinding depan ventrikel kanan. Pars septalis sinistra berjalan di antara pars membranasea dan pars muskularis sampai di sisi kiri septum interventrikularis menuju basis papilaris inferior ventrikel kiri. Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut terminal (serabut purkinje).
Serabut Purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang cepat di sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
Heart block atau blok jantung berarti pemutusan jalannya alur impuls tersebut. Pemutusan yang paling sering adalah pada berkas AV yang memutuskan hubungan antara atria dan ventrikel. Kemudian atria akan terus berdenyut pada kecepatan normal, tetapi denyut ventricular adalah jauh lebih lambat dan sama sekali tidak berkaitan dengan denyut atrial.
7.    SUPLAI SARAF JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Nervus vagus (saraf kranial ke-10) memperlambat frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial. Saraf simpatis mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata otak. Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok reseptor. Reseptor tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif terhadap perubahan tekanan darah. Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan pada lengkung aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi penurunan rangsang simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu contoh mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Kemoreseptor ditemukan di leher dekat arteri karotis dan dekat aorta. Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen. Impuls dihantarkan ke pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk meningkatkan suplai darah (dan tentunya suplai oksigen) ke jaringan.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan saraf otonom. System simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan system parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung
Setiap kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian persarafan pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih besar daripada nerfus simpatikus. Waktu kerja, otot atau strestonus simpatis meningkat dan tonus vagus menurun. Pengaturan oleh persarafan terjadi secara reflex. Untuk terjadinya reflex diperlukan stimulus dan lengkung reflex sehingga memungkinkan terjadinya jawaban dalam bentuk menggiatkan atau menghambat kerja jantung.
Pada reflex sinus karotikus rangsangannya mengubah tekanan darah. Bila tekanan darah meningkat maka kerja jantung akan dihanbat oleh peningkatan tonus prasimpatikus dan penurunan tonus simpatikus. Sebaliknya, bila tekanan darah rendah maka akan terjadi penggiatan kerja jantung melalui peningkatan tonus simpatikus dan penurunan tonus fagus. Pengaruh oksigen dan karbon dioksida terhadap jantung sukar dinilai dari hasil percobaan. Karena zat ini secara langsung atau mealui reflex juga mempengaruhi pembuluh darah dan kerja jantung.













DAFTAR PUSTAKA


Abhique, 2010. Sistem Kardiovaskuler. http://abhique.blogspot.com.Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA. 

Angga, 2010. Fisiologi Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA. 

Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Universitas Gajah Mada Press.   Yogyakarta. 

Sloane , E., 1994, Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta. 

Syaifuddin, 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Widya Medika, Jakarta.       

Tambayong, J.,  2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperwatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 

Watson, R., 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar