MAKALAH
FISIOLOGI HEWAN
SISTEM KARDIOVASKULER
JANTUNG
OLEH
:
KELOMPOK
IV
JULIANTO PANDIN : H411 11 319
RAHMAT HASPULLAH :
H411 11 306
HASBIAH : H411 11 285
A.R PRATIWI HASANUDDIN :
H411 11 902
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penyertaan-Nyalah dan perkenaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Sistem Kardiovaskuler Jantung”.
Namun
seperti kata pepatah, Tak ada gading yang
tak retak. Demikian halnya dengan makalah ini, oleh karena itu kami
membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca sekalian. Terima kasih.
Makassar,
Februari 2013
Penyusun
SISTEM KARDIOVASKULER JANTUNG
A. PENDAHULUAN
Kardiovaskuler
terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan
nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem kardiovaskuler
juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
Sistem
kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
1. Jantung,
yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat
mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh
darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
3.
Darah, berfungsi sebagai media
transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.
1.
JANTUNG
Jantung
merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai
pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah satu
indikator kehidupan.
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang
rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri,
1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh. Ukurannya
kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung orang dewasa berkisar
250-300 gr.
Ø Struktur Jantung
a. Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi
jantung, dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam
mediastinum. Pericardium terdiri dari dua
bagian yaitu fibrous pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang tidak
beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan berlebihan dari
jantung, melindungi dan menempatkan
jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis, memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan.
Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang
menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan viseral yang di
sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan
jantung, antara lapisan parietal dan viseral
terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan perikardial adalah cairan
yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan
saat jantung berkontraksi.
Dinding jantung terdiri dari 3
lapisan yaitu :
1. Epikardium ( lapisan terluar )
2. Myocardium ( lapisan tengah )
3. Endocardium ( lapisan terdalam
)
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous perikardium. Lapisan
luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari mesothelium yang
bertekstur licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah jaringan otot
jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa jantung dan
bersifat involunter. Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium yang
melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang
licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup jantung. Endocardium bersambung dengan endothelial yang
melapisi pembuluh besar jantung.
b. Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium
sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung
terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh
darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas
eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam mengelilingi
sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel
inferior.
Sulkus interventrikuler anterior
adalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi tanda batas
antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan
posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler posterior dimana memberi
tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
1. Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari
cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.Pada bagian antero superior
atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut
aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral
dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang
berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2 cm.
2. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir
sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan
terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot
jantung yang disebut trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan
bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan
dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda tendinea yang
disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang disebut papillary
muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler
septum. Darah dari ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh
darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi arteri
pulmonal kanan dan kiri.
3. Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian
besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui empat
vena pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai
dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri
melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.
4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex
dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula carneae dan
mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary
muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke
arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini
sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending
dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan
aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa darah
keseluruh tubuh.
Tekanan normal di ruang-ruang
jantung:
• Atrium kanan -0-5 mmHg. -
Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D
<5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25
) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )
c. Struktur
Katup-katup Jantung
Membuka dan menutupnya katup
jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat jantung kontraksi dan
relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara
membuka dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.
1. Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler
karena letaknya di antara atrium dan ventrikel.
Katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut katup bikuspidalis atau katup
mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel melalui katup
atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih rendah dibanding
tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi dan
corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel
kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup
bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris
berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah
daun katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika
daun katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah
atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup
pulmonal terletak pada arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup
semilunar terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk sama yang simetris
disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin
serabut. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah
aliran balik waktu diastolik ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu
masing-masing ventrikel berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari
pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh.
2. PEMBULUH
DARAH
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler)
terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
1.
Arteri
Arteri
berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi keseluruh
jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur), kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri
banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan
mengadakan rekoil pada diastol.
2.
Arteriola
Merupakan
cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang
kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal,
sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi
oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan
penentu utama resistensi/ tahanan aliran darah, perubahan diameternya
menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
3.
Kapiler
Merupakan
pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah
kembali ke jantung.
Kapiler
memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan
memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
4.
Venula
Dari
kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain
ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
5.
Vena
Vena memili dinding yang tipis,
tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat
mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih
rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah
maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk
menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
3. SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian
terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi
sirkulasi jantung.\
Ø Sisrkulasi Pulmonal
1.
Hanya
mengalirkan darah ke paru.
2.
Hanya berfungsi
untuk paru.
3.
Mempunyai
tekanan permulaan yang rendah.
4.
Hanya sedikit mengalami
tahanan.
5.
Kolom
hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi
pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis
→ paru-paru → vena pulmonalis jantung.
Ø Sirkulasi Sistemik
1.
Mengalirkan
darah ke berbagai organ tubuh.
2.
Memenuhi
kebutuhan organ yang berbeda.
3.
Memerlukan
tekanan permulaan yang besar.
4.
Banyak mengalami
tahanan.
5.
Kolom
hidrostatik panjang.
Sirkulasi
sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung
→ aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava jantung →
jantung.
Ø Sirkulasi Koroner
Sirkulasi
koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium
melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran
darah koroner meningkat pada :
1.
Peningkatan
aktifitas
2.
Jantung
berdenyut
3.
Rangsang sistem
saraf simpatis
4. OTOT
JANTUNG
-
Secara anatomi mirip dengan otot rangka
(otot lurik)
-
Secara fisiologi bekerja seperti halnya
otot polos
-
Otot jantung kaya akan mitokondria →
sejumlah 25-35 % sel jantung (dibandingkan hanya 2 % untuk otot rangka)
-
Konsekuensi → resisten terhadap
kelelahan
-
Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+
5.
JANTUNG
SEBAGAI POMPA
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system sirkulasi
darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atrium)
sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama ventrikel memompa.
Ventrikel
berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke paru-paru, dan ventrikel kiri
mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fasa ini disebut
systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa) setelah
ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole.
Kontraksi jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian peristiwa
elektrik dengan koordinasi yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan normal
berawal dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di simpul SinoAtrial (SA) kemudian melewati serabut otot atrial menuju
simpul AtrioVentrikular (AV) lalu menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir
pada serabut Purkinje yang mengaktifkan serabut otot ventrikel.
Jantung
adalah otot yang berfungsi sebagai pompa yang mempertahankan tekanan darah dan
aliran darah melalui paru-paru dan seluruh bagian tubuh. jantung memompa
sekitar 100.000 kali dan mengirimkan darah 7200 liter perharinya.
6.
SISTEM
PENGHANTARAN IMPULS JANTUNG, PENYEBARAN IMPULS DAN SUPLAI DARAH KE OTOT JANTUNG
Hambatan
impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung. Sistem ini merupakan
modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut
saraf tertentu yaitu sinoatrial node (SA node), atrioventrikular node (AV
Node), atrioventrikular bundle (AV bundle, dan serabut penghubung terminal
(serabut purkinje).
Impuls
untuk kontraksi timbul melalui depolarisasi spontan pada jaringan khusus yang
terletak di dekat tempat masuk vena cava superior ke dalam atrium kiri (nodus
sinu-atrial) yang merupakan pemacu (pacemaker) jantung.
Sinoatrial
node (SA node) atau Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu massa jaringan
otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di
bawah pembukaan vena kava superior. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72
kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40
sampai 60 per menit), dan ventrikel (20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi
saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau
memperlambat iramanya. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga
disebut pemacu jantung.
Nodus
ini merupakan pendahulu dari kontraksi jantung. Dari sini impuls diteruskan ke
atrioventrikular node (Syaifuddin, 2002). Impuls ini berjalan melalui kedua
atrium secara konsentris (dimungkinkan oleh serabut-serabut otot yang
bercabang).
Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) atau Atrioventrikular node susunannya sama seperti
sino atrial node berada di dalam septum atrium di dekat muara sinus koronarius.
Impuls
menjalar di sepanjang pita serabut Purkinje pada atrium menuju nodus A-V. Nodus
A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai
sebelum terjadi kontraksi ventricular.
Atrioventrikular
bundle (AV bundle) atau berkas atrioventrikular (berkas A-V atau berkas His)
adalah sekelompok besar serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan
membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel. Berkas
ini dibagi menjadi dua percabangan berkas kanan dan kiri. Percabangan berkas
kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. Serabut bercabang menjadi
serabut-serabut Purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk
memperpanjang impuls. Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel
dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.
Berkas
His (berkas AV menyatu dengan nodus AV) membentuk tempat pacemaker lain. Dalam
hal nodus SA tidak berfungsi, berkas His dapat mengawali dan mempertahankan
denyut jantung dengan kecepatan 40-60 denyut per menit.
Mulai
dari berkas AV berjalan ke arah depan, pinggir posterior dan pinggir bawah pars
membranasea septum interventrikulare pada bagian cincin yang terdapat antara
atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus. Rangsangan terhenti 1/10 detik,
selanjutnya menuju apeks kordiks dan bercabang dua. Dua cabang itu adalah Pars
septalis dekstra berlanjut ke arah berkas AV di dalam pars muskularis septum
interventrikulare menuju ke dinding depan ventrikel kanan. Pars septalis
sinistra berjalan di antara pars membranasea dan pars muskularis sampai di sisi
kiri septum interventrikularis menuju basis papilaris inferior ventrikel kiri.
Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut
terminal (serabut purkinje).
Serabut
Purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan
kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran
yang cepat di sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium berkontraksi
bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak,
sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
Heart block atau blok jantung
berarti pemutusan jalannya alur impuls tersebut. Pemutusan yang paling sering
adalah pada berkas AV yang memutuskan hubungan antara atria dan ventrikel.
Kemudian atria akan terus berdenyut pada kecepatan normal, tetapi denyut ventricular
adalah jauh lebih lambat dan sama sekali tidak berkaitan dengan denyut atrial.
7.
SUPLAI
SARAF JANTUNG
Jantung
dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Nervus vagus (saraf kranial ke-10)
memperlambat frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi
melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial. Saraf simpatis mempercepat
frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Persarafan ganda terhadap jantung
ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata otak. Frekuensi denyut
jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok reseptor. Reseptor
tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif terhadap perubahan
tekanan darah. Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan pada lengkung
aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi penurunan rangsang
simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga frekuensi jantung
melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu contoh mekanisme
homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor
adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan karbondioksida di
dalam darah. Kemoreseptor ditemukan di leher dekat arteri karotis dan dekat
aorta. Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen. Impuls
dihantarkan ke pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk
meningkatkan suplai darah (dan tentunya suplai oksigen) ke jaringan.
Jantung
mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan saraf
otonom. System simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan system parasimpatis
bersifat menghambat kerja jantung
Setiap
kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian
persarafan pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih besar daripada
nerfus simpatikus. Waktu kerja, otot atau strestonus simpatis meningkat dan
tonus vagus menurun. Pengaturan oleh persarafan terjadi secara reflex. Untuk
terjadinya reflex diperlukan stimulus dan lengkung reflex sehingga memungkinkan
terjadinya jawaban dalam bentuk menggiatkan atau menghambat kerja jantung.
Pada
reflex sinus karotikus rangsangannya mengubah tekanan darah. Bila tekanan darah
meningkat maka kerja jantung akan dihanbat oleh peningkatan tonus prasimpatikus
dan penurunan tonus simpatikus. Sebaliknya, bila tekanan darah rendah maka akan
terjadi penggiatan kerja jantung melalui peningkatan tonus simpatikus dan
penurunan tonus fagus. Pengaruh oksigen dan karbon dioksida terhadap jantung
sukar dinilai dari hasil percobaan. Karena zat ini secara langsung atau mealui
reflex juga mempengaruhi pembuluh darah dan kerja jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Abhique,
2010. Sistem Kardiovaskuler.
http://abhique.blogspot.com.Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43
WITA.
Angga,
2010. Fisiologi Kardiovaskular.
www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA.
Frandson,
1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak.
Universitas Gajah Mada Press.
Yogyakarta.
Sloane , E., 1994, Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
Syaifuddin, 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Widya Medika, Jakarta.
Tambayong,
J., 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperwatan. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Watson,
R., 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk
Perawat. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar